LightBlog

Facebook Fanpage

Adbox

Reformasi Meracuni dan Melahirkan Anak Bangsa Tak Beradab

Setelah Era Orde Baru dilengserkan oleh para kaum yang menamakan dirinya Kaum Reformis pada tahun 1998 silam dengan sebuah gerakan Reformasi dengan dalih untuk merubah tatanan Bangsa ini lebih baik dari Era sebelumnya. Tak pelak gerakan inipun mendapat simpati dan didukung oleh sejumlah kalangan yang sangat populer pada saat itu, dari Negarawan, Politikus, Ekonom, Sejarahwan dan masih banyak orang yang turut terlibat dalam perubahan sejarah Bangsa.

Tiga belas tahun sudah Era Reformasi berjalan di atas Noda masa lalu Era Orde Baru, Tiga belas tahun Negara ini dijanjikan  sebuah perubahan oleh golongan Reformis, Tiga belas tahun sejak kejatuhan Dinasti ORBA akan tetapi kaum Reformis tak mampu untuk merobohkan tembok yang membentengi jiwa dan perilaku bangsa yang telah jauh berjalan dan terlena oleh racun di Era ORBA, dan tiga belas tahun ini kaum reformis telah menciptakan sebuah negara yang jauh dari pesan moral Pancasila dan UUD 1945. Karena yang terlahir dari Gerakan perubahan ini hanyalah melairkan para bandit-bandit dengan beraneka ragam kategori sehingga membuat bangsa ini menjadi lumpuh dalam membangun citranya di depan para Rakyatnya sendiri.

Bagaikan racun baru yang ditabur di atas racun yang lama membuat bangsa ini telah terkontaminasi dengan dosis racun yang sangat dahsyat sehingga tanpa kita  sadar bahwa sebenarnya bangsa ini sedang sakit parah/lumpuh.

Beberapa bukti Era ini tidak lebih baik dari Era sebelumnya adalah dimana hampir di semua sisi telah melahirkan para koruptor dari kelas rendah, menengah dan sampai kelas wahid. Dari pegawai rendahan, Walikota, Gubernur, Petinggi/Pemimpin Partai Politik, Menteri, Anggota DPRD, DPR RI, Dari kaum bangsawan, para Politikus, dan hampir semua Instansi Pemerintah ini menjalankan praktek yang tidak bermoral ini. Bukti yang kedua adalah semakin banyaknya kekerasan dengan berbagai macam latar belakang, baik yang berbau SARA, Tawuran antar Kampung, lahirnya gerakan-gerakan yang berhaluan  eras yang diistilakan oleh sebagian fihak sebagai Terorisme. Bukti berikutnya ini merupakan sesuatu yang sangat patut untuk kita perhatikan bahwa, setelah politik bangsa ini direformasikan maka proses pemilu pun ikut dirubah sehingga terlihat bahwa konflik politik yang terjadi semakin besar dan biaya yang dikeluarkan untuk pesta demokrasi inipun kian besar dan sekaligus melahirkan lobi-lobi yang dikemudian hari akan berdampak pada sistem belas jasa dari kemenangan lobi tersebut.

Bersambung ...
Share on Google Plus

About Laxith Ivania

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar